Thursday, September 13, 2007

bila berbicara tentang cinta, hati dan perasaan...


salam,

Hari ini Khamis, 1 ramadhan 1428H, 13 sept 2007

Hari khamis seperti biasa adalah hari libur buat saya, hari untuk bersenang, berehat dan hari untuk bereskan housekeeping ;)

Tetapi memandangkan hari ini 1 ramadhan, dan saya pula tak berapa sihat - asthma attack lagi, lalu saya putuskan untuk duduk saja di hadapan pc sambil 'retype' article untuk article review prof dr shariff omar. kenapa la prof nak suruh taip balik satu artikel? tak relevan la prof. kami semua bukannya penuntut office management, tapi TESL.

Lalu saya pun mula lah menekan papan kekunci untuk menyiapkan taipan semula satu artikel yang terrangkum dalam 6 helaian. kletuk, kletak, kletuk, kletak. nasib baik adik-adik INTEC pergi kelas, kalau tak, mesti diorang tensi dengar bising saya menaip. Tambah lagi kat luat bilik ni, ada construction tengah renovate bangunan, bising betul.

Tatkala terasa bosan, saya terus je 'berlayar' ke blog kak su; buat menyapu si ayer mata. saya memang suka karya kak su seperti Surat Ungu Untuk Nuha, Tanah Andriyana dan lain-lain. kini kak su muncul lagi di blognya dengan karya Kebun Mimpi, yang saya kira sambungan bagi novel Keranamu Ain. Hari ini saya terpikat apabila terbaca tentang Cinta dan Perkahwinan oleh Plato dalam episod 24 Kebun Mimpi. Kak su, izinkan saya kongsi pandangan Plato tu dalam blog saya ni, ya.

Perkara: Cinta & Perkahwinan

Suatu ketika Plato terlibat dengan perbincangan dengan gurunya...
Plato bertanya makna cinta dan gurunya pun menjawab:

"Masuklah ke dalam hutan, pilih dan ambillah sebatang ranting yang pada pandangan kamu paling baik, tetapi kamu haruslah berjalan ke depan dan jangan kembali ke belakang. Pada ketika kamu sudah menetapkan pilihan kamu, keluarlah dari hutan dengan ranting tersebut".

Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato tanpa membawa sebatang ranting pun. Gurunya bertanya, maka jawab Plato:
"Saya sebenarnya sudah menemukan ranting yang sangat bagus, tetapi saya berfikir barangkali di depan saya ada ranting yang lebih baik. Tetapi setelah saya berjalan ke depan ternyata ranting yang sudah saya tinggalkan tadilah yang terbaik. Maka pada akhirnya saya keluar hutan tanpa membawa apa-apa."

Guru itu pun berkata: "Itulah cinta"


Lalu Plato pun bertanya apa makna perkahwinan
Guru pun menjawab:"Sama seperti ranting tadi, namun kali ini kamu haruslah membawa satu pohon yang kamu fikir paling baik dan bawalah keluar dari hutan."

Maka masuklah Plato ke dalam hutan & keluarlah Plato dengan membawa pohon yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu indah. Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato: "Saya dapati banyak pohon yang indah daunnya, besar batangnya...tetapi saya tak dapat memotongnya dan pastilah saya juga tak mampu membawanya keluar dari dalam hutan...akhirnya saya tinggalkan. Kemudian saya temukan pohon ini yang tidak terlalu buruk, tidak terlalu tinggi dan saya fikir saya mampu membawanya, karena mungkin saya tidak akan menemukan pohon seperti ini di depan sana. Akhirnya saya pilih pohon ini karena saya yakin bisa merawatnya dan menjadikannya indah."

Lalu sang guru berkata:"Itulah makna perkahwinan."


Begitu banyak pilihan di depan kita seperti pohon-pohon berserta rantingnya di dalam hutan, tapi kita MESTI menentukan satu pilihan dan bila terlalu memilih...tidak satu pun akan kita dapati, karena kesempatan itu hanya sekali & kita harus terus maju seperti waktu yang bergerak ke depan ... yang tidak pernah tersimpan pada hari kelmarin & bersemayam pada masa lalu kita.

No comments: